PDM Kota Yogyakarta PDM Kota Yogyakarta
Memasuki usia emas ke-82 tahun, SMP Muhammadiyah 2 (Muchild) Yogyakarta terus menunjukkan eksistensinya sebagai sekolah unggulan di kancah pendidikan nasional. Dengan semangat Religius, Kreatif, dan Berprestasi, sekolah ini terus menorehkan prestasi membanggakan, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Dalam ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N), para siswa Muchild berhasil mengukir prestasi gemilang. Mereka meraih Juara I Cabang Ansambel Musik Tingkat Provinsi DIY, serta Juara I Cabang Ilustrasi Tingkat Provinsi DIY.
Tim Ansambel Musik yang membawakan lagu “Jaranan” terdiri dari:
Algren Ibra Anky F (Perkusi, kelas 9E Bahasa), Sheza Putri Adzkiyaa (Gitar, kelas 8G ICT) dan Rezvan Nubaid Satria (Pianika, kelas 9E Bahasa) dengan pelatih pandu Hapsara,S.Sn
Sementara itu, di Cabang Ilustrasi, Dinda Cahiya Al Afrah (kelas 8G ICT) membuat ilustrasi digital yang luar biasa hingga meraih Juara I Propinsi setelah dibimbing oleh Wahyu Cholifah,M.Pd
Ajang ini diselenggarakan di AKN Seni dan Budaya Yogyakarta pada 24 Juli 2025. Berkat kemenangan ini, para siswa berhak melaju ke tingkat nasional, mewakili Provinsi DIY.
“Senang banget karena ini pengalaman pertama ikut lomba, dan tidak menyangka bisa jadi juara tingkat provinsi yang saingannya sangat ketat,” ungkap Dinda Chiya Al-Afrah dengan penuh syukur.
Hal serupa diungkapkan Algren Ibra. Di tengah padatnya kegiatan belajar, dukungan dari guru dan orang tua menjadi penyemangat utama. “Mereka selalu kompak memberikan dukungan penuh dalam mengembangkan potensi kami,” ujarnya, didampingi guru pembimbing, Agung Hardianto,M.Pd
Kepala SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Naning Hidayati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan para siswa. “Perjuangan selama hampir satu tahun dalam mempersiapkan lomba ini adalah bentuk keberanian luar biasa. Kami bangga dan berharap prestasi ini bisa menginspirasi siswa lainnya untuk terus berkarya,” tuturnya.
Senada dengan itu, Eko Nurhidayat,S.Sn selaku Kesiswaan menegaskan bahwa talenta adalah anugerah, tetapi tetap harus ditempa dengan kerja keras dan konsistensi. “Bakat tanpa usaha tidak cukup. Proses itulah yang membentuk kualitas luar biasa,” katanya.(*/fan)
