Thursday , 2 October 2025

 

SD Muhammadiyah Sapen Hadirkan Profesor Internasional dalam International Robotic Camp 2025

 

SD Muhammadiyah Sapen kembali menciptakan pengalaman belajar istimewa bagi para siswanya. Dalam program International Robotic Camp 2025, sekolah ini menghadirkan dua profesor internasional, yakni Profesor Takayoshi Sasaya dari Universitas Kagawa, Jepang, dan Profesor Kung-Hung Huong dari Universitas Nasional Chiayi, Taiwan.

Bertempat di aula sekolah, kedua profesor memberikan pembelajaran langsung kepada siswa kelas 5 Digital tentang dasar-dasar robotika berbasis lego. Para siswa diperkenalkan dengan komponen robot, cara kerja sensor, hingga pemrograman sederhana. Melalui metode pembelajaran interaktif, mereka diajak merakit, menguji, sekaligus memodifikasi robot secara langsung.

Kepala SD Muhammadiyah Sapen, Agung Rahmanto, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen sekolah dalam membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21. “Belajar langsung dari profesor dunia menjadi pengalaman berharga. Anak-anak tidak hanya memahami teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktik yang sangat memotivasi,” ungkapnya.

Profesor Takayoshi Sasaya sendiri kagum dengan antusiasme para siswa. Menurutnya, mereka cepat belajar, kreatif, dan berani mencoba—sifat penting dalam dunia robotika. Sementara itu, Profesor Kung-Hung Huong menambahkan bahwa pengenalan teknologi sejak dini mampu melatih pola pikir logis, inovatif, dan kolaboratif pada anak-anak.

Tak hanya soal robotika, kegiatan ini juga menjadi ajang pertukaran budaya. Para profesor berbagi pengalaman hidup di Jepang dan Taiwan, termasuk bahasa serta tradisi khas negara masing-masing. Sebagai balasan, siswa turut memperkenalkan budaya Indonesia, mulai dari permainan tradisional hingga salam khas Yogyakarta.

Kerja sama ini merupakan bagian dari jejaring internasional SD Muhammadiyah Sapen dengan berbagai universitas di Asia. Sebelumnya, sekolah ini telah menjalin kolaborasi dengan Universitas Tsinghua, Universitas Husein Onn, serta Universitas Teknologi Malaysia untuk mendukung program pendidikan digital, STEM, dan literasi global.

Dengan hadirnya para profesor internasional, siswa diharapkan tidak hanya menguasai keterampilan robotika, tetapi juga memiliki wawasan global, rasa percaya diri, serta semangat belajar tanpa batas. “Robotika hanyalah pintu masuk. Yang lebih penting adalah membangun generasi masa depan yang berpikiran terbuka dan penuh kreativitas,” pungkas Agung.

sumber : SD Muhammadiyah Sapen

Menarik dibaca

Rapat Koordinasi Pimpinan Sekolah dan Wali Kelas X Bahas Adaptasi Siswa Baru

Pada Selasa, 2 September 2025, sekolah menyelenggarakan rapat koordinasi pimpinan sekolah bersama wali kelas dan …