JAKARTA – Sebanyak 16 organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Sabtu (30/8). Hadir dalam forum tersebut sejumlah ketua umum dan sekjen ormas, termasuk Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir serta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Haedar Nashir mengungkapkan, dialog yang berlangsung sekitar tiga jam itu berjalan terbuka dan konstruktif. Menurutnya, forum ini menjadi ruang penting untuk menyampaikan aspirasi umat Islam secara langsung kepada Presiden.
“Kami selama tiga jam berdialog dan memberi masukan serta pandangan. Pak Presiden begitu terbuka,” jelas Haedar.
Lebih lanjut, Haedar menekankan pentingnya peran ormas Islam dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Ia menegaskan bahwa komitmen tersebut harus diwujudkan melalui kerja sama nyata antar seluruh komponen bangsa.
“Kami punya pandangan yang sama, bahwa kekuatan ormas Islam memiliki sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan hingga pasca-kemerdekaan. Persatuan dan masa depan bangsa perlu dijaga bersama,” ujarnya.
Selain itu, Haedar juga mengingatkan pentingnya menjalankan demokrasi secara bertanggung jawab. Ia berharap perbedaan dapat dikelola secara dewasa demi menjaga keutuhan Indonesia.
“Demokrasi dan aspirasi harus dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab dan keadaban. Jangan sampai tercemar hal-hal yang memicu kekerasan atau meruntuhkan persatuan bangsa,” tegasnya.