pdmjogja.org – Umat Islam di seluruh dunia masih menghadapi disparitas dalam memulai ibadah-ibadah utama, seperti puasa Ramadan dan Idulfitri. Perbedaan ini tidak hanya membingungkan, tetapi juga berpotensi merenggangkan persatuan umat. Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) diusulkan sebagai solusi integratif untuk mewujudkan prinsip “satu hari, satu tanggal” bagi seluruh umat Islam.
Dua Pilar Landasan KHGT
Gagasan KHGT tidak berdiri di ruang hampa. Ia ditopang oleh argumentasi kuat dari dua pilar utama: dalil syar‘i dan bukti sains (ilmu falak). Jelajahi kedua pilar ini untuk memahami kelayakannya.
Dalil Syar’i
Fondasi dari Al-Qur’an dan Sunah
Dalil utama diambil dari universalitas risalah Islam. Frasa “لِلنَّاسِ” (untuk seluruh manusia) dalam QS. Al-Baqarah: 189 ditafsirkan sebagai penunjuk waktu yang berlaku global. Demikian pula, QS. Yunus: 5 yang menyebutkan “perhitungan” (الْحِسَابَ) menjadi legitimasi penggunaan hisab astronomis sebagai ijtihad modern untuk mencapai kepastian.
Katakanlah, ‘Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.’” (QS. Al-Baqarah: 189)
Ijtihad Fikih: Ittihād al-Maṭāli‘
Konsep fikih tentang mathla‘ (tempat terbitnya hilal) menjadi kunci. KHGT mengadopsi prinsip Ittihād al-Maṭāli‘ (kesatuan mathla‘), yang menyatakan bahwa jika hilal terlihat di satu bagian bumi, maka kesaksian itu berlaku untuk seluruh dunia. Ini berbeda dengan pandangan Ikhtilāf al-Maṭāli‘ yang membatasi kesaksian pada wilayah geografis tertentu.
Prinsip Maslahah ‘Ammah (kemaslahatan umum) untuk menyatukan umat menjadi pertimbangan utama dalam pendekatan ini.
Argumentasi Astronomi (Sains)
Fondasi dari Al-Qur’an & Sunah
Ilmu astronomi modern dapat menghitung posisi Bulan, Matahari, dan Bumi dengan presisi sangat tinggi. Momen kunci seperti ijtimak (konjungsi) — saat siklus bulan baru dimulai secara astronomis — dapat ditentukan hingga ke hitungan detik.
Presisi ini menjadi dasar ilmiah untuk membuat kalender prediktif yang akurat dan andal untuk jangka panjang.
Keterpenuhan Parameter Kalender Global (PKG)
Untuk integrasi hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan), para ahli falak mengembangkan Kriteria PKG. Ini adalah seperangkat parameter (seperti tinggi hilal dan sudut elongasi) yang harus terpenuhi agar dapat menentukan tanggal baru Hijriah.
Kriteria inilah yang menjadi dasar ilmiah bagi model-model KHGT.
Tantangan dan Jalan ke Depan
Implementasi KHGT tidaklah mudah. Ada berbagai tantangan kompleks yang perlu diatasi, namun prospek persatuan tetap menjadi harapan besar.
Tantangan Teologis & Yuridis
- Perbedaan fiqh tentang mathla’ (lokal vs global).
- Kuatnya tradisi rukyat fisik di banyak komunitas.
- Belum adanya otoritas (ulil amri) global yang diakui.
Tantangan Teknis & Politis
- Belum ada konsensus universal tentang Parameter Kriteria global .
- Dukungan politik dari negara-negara Muslim yang beragam.
- Kurangnya edukasi dan sosialisasi ke masyarakat luas.
Prospek & Harapan
- Meningkatnya kesadaran akan urgensi persatuan.
- Kemajuan pesat dalam ilmu astronomi dan teknologi.
- Dukungan dari organisasi Islam berpengaruh seperti Muhammadiyah.
- Kebutuhan kepastian bagi Muslim di negara minoritas.
Tulisan ini merujuk pada Sumber: KHGT Muhammadiyah