Sunday , 19 October 2025

 

Muhammadiyah DIY Gandeng Marshall Cavendish Singapura untuk Integrasi AI dan Coding di Sekolah

 

Doc: pcmkotagede.com

pdmjogja.org – Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I. Yogyakarta resmi menjalin kerja sama strategis dengan Marshall Cavendish Education (MCE) Singapura. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam transformasi pendidikan Muhammadiyah, khususnya dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran coding di lingkungan sekolah.

Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY, Achmad Muhamad, dalam sambutannya menegaskan bahwa kemitraan ini adalah bagian dari langkah Muhammadiyah untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi global.
“Kita memasuki era baru di mana anak-anak tidak bisa dipisahkan dari teknologi AI. Maka, kita harus siap agar tidak tertinggal,” ujarnya.

Achmad menekankan pentingnya membekali siswa dengan literasi digital yang kuat, tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan zaman. Ia berharap kerja sama ini menjadikan sekolah Muhammadiyah di DIY sebagai pelopor pendidikan digital yang inspiratif bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

Adapun program-program edukasi digital yang akan diterapkan mencakup:

  • E-Books Digital English Campus with Scribo
  • E-Book Coding Program
  • E-Books AI for Mathematics

Penerapan program ini akan disertai dengan pelatihan intensif bagi para guru dan penggunaan modul pembelajaran yang komprehensif.

Tri Turturi, perwakilan MCE Indonesia, menyampaikan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan intensif selama tiga bulan pertama implementasi, mengingat masa transisi ini sangat penting untuk keberhasilan adaptasi teknologi.
“Kami siap mendampingi guru dan siswa agar integrasi AI ke dalam pembelajaran berjalan optimal,” jelasnya. Ia juga mengapresiasi antusiasme Muhammadiyah DIY yang langsung mengadopsi lima program sekaligus, lebih banyak dibanding wilayah lain seperti Jawa Timur yang memulai dengan satu program.

Sementara itu, Head of Education MCE Singapura, Mr. Lim Soon Jin, menyoroti pentingnya keterampilan abad ke-21 dan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).
“AI hari ini mungkin akan berganti dengan teknologi baru besok. Maka, kemampuan untuk terus belajar sangatlah penting,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa peran guru kini bergeser menjadi fasilitator pembelajaran personal yang didukung oleh AI.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret Muhammadiyah Yogyakarta dalam mempersiapkan generasi muda yang tangguh, adaptif, dan siap menghadapi era digital dengan pondasi teknologi yang kuat.

Sumber: PCM Kotagede