Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Yogyakarta mengadakan Lokakarya Pengkajian Risiko Bencana pada Ahad 3 Desember 2023 di Aula Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD). 

Mengusung tema “Sinergi Persyarikatan, Wujudkan Resiliensi Bencana,” kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait kebencanaan dan membangun sinergi persyarikatan guna penanggulangan risiko bencana.

Memberikan sambutan pada acara tersebut Ketua MDMC Kota Yogyakarta, Arifudin Nur Rahman dan Aris Madani selaku Ketua PDM Yogyakarta dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini. Walaupun sempat ada perubahan jadwal, tetapi ia mengaku takjub hal itu tidak menyurutkan semangat para peserta untuk hadir. 

Aris menyampaikan, Muhammadiyah, khususnya MDMC sudah sepatutnya mengantisipasi dan mempersiapkan diri menghadapi hari esok, utamanya terkait bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Salah satu ijtihad dan tajdid, menurut Aris, ialah dengan mengenal bencana dan risikonya serta berupaya menanggulangi dan mengeliminasi hal tersebut. “Ini namanya menerapkan Islam Berkemajuan,” lanjutnya.

Di hadapan sekitar 100 peserta, Rahmawati Husein selaku pemateri pertama menyampaikan terkait dasar-dasar bencana. Saat sesi brainstorming berlangsung, ternyata masih beragam persepsi peserta terkait apa itu bencana. Oleh karenanya, ia juga menggaris bawahi pentingnya penyamaan persepsi guna menyusun manajemen bencana. 

Terdapat tiga kategori manajemen bencana yang disampaikan Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat (LLHPB PP) ‘Aisyiyah tersebut, yaitu pada pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Pada pra bencana, dilakukan manajemen risiko bencana, mitigasi, dan kesiapsiagaan. Sementara saat bencana dilakukan manajemen kedaruratan, dan manajemen pemulihan pada pasca bencana.

Senada dengan Rahmawati, Kepala Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana UAD sekaligus pemateri kedua, Anang Masduki menyampaikan bahwa persepsi seseorang terhadap bencana menentukan respon yang akan dilakukan. “Termasuk mengubah penanggulangan menjadi resiliensi itu membangun imunitas. Jadi kalau ada bencana sudah tangguh,” katanya.

Ia juga menekankan terkait pentingnya One Muhammadiyah One Resilience (OMOR) sebagai implementasi fikih kebencanaan yang telah dicanangkan Muhammadiyah. Dengannya semua warga Muhammadiyah sadar akan bencana, sehingga kemudian terbentuk Jamaah Tangguh Bencana.

Sholat merupakan kewajiban setiap Muslim, dalam keadaan apapun kewajiban itu tidak gugur. Dalam keadaan tertentu, kondisi darurat tidak semudah keadaan normal. Panduan ini merupakan tuntunan Ibadah dalam kondisi darurat, untuk kasus Covid 19. Namun dapat diterapkan untuk semua kondisi.

DOWNLOAD

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta mengadakan acara Peresmian Kebun Dakwah Muhammadiyah pada Ahad (13/11). Peresmian yang dilakukan di lahan dekat Jl. Nitikan Baru 54 Yogyakarta ini dilaksanakan setelah kegiatan Apel Akbar menyongsong Muktamar ke 48 Muhammadiyah-‘Aisyiah dan diresmikan oleh Prof Dr KH Haedar Nashir M Si.

Drs H Akhid Widi Rahmanto, Ketua PDM Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program LAZISMU Kota Yogyakarta yang peresmiannya digabung dengan rangkaian 16 Syiar Muktamar PDM Kota Yogyakarta.

“Program ini awalnya hanya kegiatan menanam saja. Namun kemudian kita olah lagi menjadi lahan dakwah, sehingga manfaatnya beragam bagi masyarakat. Misal bisa menjadi pembelajaran berkebun, tempat dakwah, secara ekonomis bermanfaat untuk masyarakat dan persyarikatan bahkan diharapkan juga menjadi tempat wisata,” jelasnya.

Nugroho, selaku Manager LAZISMU Kota Yogyakarta sekaligus Pilar Lingkungan menjelaskan bahwa PDM punya program di pilar lingkungan, salah satunya ialah penghijauan dan pengolahan sampah. Bekerja sama dengan Majelis Lingkungan Hidup PDM Kota Yogyakarta, pihaknya melakukan penghijauan dengan pembibitan telo gajah. Namun kemudian, lahan 3000m² ini dikembangkan menjadi lahan dakwah dan edukasi untuk anak-anak juga.

“Ada juga nanti edukasi mengenai Pengolahn sampah, tidak hanya sampah organik dan anorganik namun juga sampah residu yang nanti dilelehkan dan dijadikan barang layak jual,” terangnya.

Nugroho bercerita bahwa lahan ini mulanya ialah lahan milik Ibu Bahrun, salah satu warga Muhammadiyah yang memiliki niatan menyumbangkan lahan ini untuk kegiatan Muhammadiyah lewat LAZISMU. Awalnya, ada yang ingin menyewa lahan ini dengan harga mahal, namun Ibu Bahrun tetap kekeuh menyumbangkan untuk Muhammadiyah dengan pesan, lahan ini untuk pertanian atau perkebunan.

Dalam sesi peresmian dengan penandatanganan, Haedar Nashir menyebut bahwa Muhammadiyah kedepannya juga perlu membuat sebuah gerakan pertanian. “Karena indonesia merupakan negara agraris makanya perlu gerakan ini agar tidak tertinggal oleh negara lainnya,” ungkapnya.

Sumber : Suara Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH tidak bisa dilepaskan dari jiwa seni dan kreativitas KHA Dahlan serta Muhammadiyah lahir tidak bisa dilepaskan dari pengaruh jiwa seni dan kreatif yang dimiliki KHA Dahlan.

Hal tersebut disampaikan Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP, IPM, dalam acara ‘Malam Apresiasi Seni Budaya’ yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Jum’at (11/11/2022) malam.

Menurut Gunawan, Muhammadiyah memiliki pandangan yang baik terhadap seni dan kebudayaan. “Dari dulu sampai saat ini Muhammadiyah tidak mempunyai masalah dengan seni dan kebudayaan,” kata Gunawan, yang unjuk kebolehan menyanyi.

Di sisi lain Drs M Afnan Hadikusumo, Anggota DPD RI DIY, mengatakan, Muhammadiyah dalam berdakwah melalui seni mengalami pasang surut. “Namun kepedulian Muhammadiyah dalam berdakwah menggunakan seni sebagai sarana tak pernah hilang,” ungkap Afnan, yang juga unjuk kebolehan menyanyi.

Dalam rangka syiar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, PDM Kota Yogyakarta menggelar ‘Malam Apresiasi Seni Budaya’ di Grha Ibnu Sina SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Jl Kapas, Semaki, Yogyakarta, dihadiri Majelis, Lembaga, Ortom, PCM/PCA dan Kepala Sekolah SD-SMP/MTs-SMA/MA/SMK di lingkungan PDM Kota Yogyakarta.

Dijelaskan Drs H Akhid Widi Rahmanto selaku Ketua PDM Kota Yogyakarta, kegiatan ini salah satu agenda pendukung muktamar. “Sekaligus menyambut milad ke-110 Muhammadiyah tahun miladiyah,” kata Akhid.

PDM Kota Yogyakarta menyelenggarakan serangkaian kegiatan kelanjutan pasca launching syiar muktamar. “Dan acara kali ini sungguh berbeda dari yang sudah-sudah,” terang Akhid.

Ketua PDM Kota Yogyakarta mengapresiasi atas ide-ide dari Panitia Syiar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Semuanya itu sungguh luar biasa,” tandasnya.

Bagi Akhid, sejak awal Muhammadiyah mengenalkan kepada masyarakat berdakwah lewat seni, sebagaimana dilakukan KHA Dahlan yang piawai dalam bermusik dan memainkan biola.

Selain penyajian film pendek ‘Selendang’ (SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta), seni suara atau menyanyi dari Nachrowi Arifin, SPd dan Hj Siti Roichanah, SPd, MM dan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan yang diciptakan tokoh Muhammadiyah Kota Yogyakarta, dimeriahkan pula unjuk kebolehan dari Orkes Keroncong “Milenial”.

Sebagai puncak acara, H Abdul Latief Baedhowi, SAg selaku ketua panitia, sampaikan penghargaan LSBO Award dan apresiasi kepada para seniman dan olahragawan: Brisman HS (alm), Drs M Shodri Sholeh (alm), dan Ferry Indiyanto, S.Kom (alm).

Selain itu, umumkan juara lomba membuat kue berbahan dasar Mocaf (modified cassava flour) yang diikuti Aisyiyah Cabang se-Kota Yogyakarta: Juara 1 PCA Pakualaman, Juara 2 PCA Gedongtengen, Juara 3 PCA Kraton, Juara Harapan 1-3: PCA Umbulharjo, PCA Wirobrajan, PCA Mergangsan.

Untuk lomba tertib administrasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) tahun 2022 adalah: Juara 1 PCM Kotagede, Juara 2 PCM Wirobrajan dan Juara 3 PCM Umbulharjo.

Penerima Lazis Award Kategori Pilar Kemanusiaan (Penanganan Covid-19): MCCC Kota Yogyakarta, MCCC Kotagede, MCCC Warungboto Umbulharjo, MCCC Kauman Gondomanan.

Kategori Pilar Kesehatan (Pelayanan Ambulan bagi Masyarakat): AmbulanMu Kota Yogyakarta, AmbulanMu Wirobrajan, AmbulanMu Mantrijeron, AmbulanMu Nitikan Umbulharjo.

Kategori Pilar Pendidikan (Social Responsibility): MA Muhammadiyah 1, MTs Muhammadiyah Karangkajen, SD Muhammadiyah Wirobrajan 3, TK ABA Gedongtengen.

Kategori Pilar Lingkungan (Penanganan Tanaman dan Lingkungan): PCA Mergangsan, PCA Wirobrajan, PRA Demangan Gondokusuman, PRA Bausasran Danurejan.

Kategori Pilar Ekonomi (Penggerak Lembaga Keuangan Syariah): BTM An Nikmah Kotagede, BTM Surya Umbulharjo, BTM Kotagede, BTM Barokah Padi Melati Wirobrajan.

Kategori Pilar Sosial Dakwah (Lazismu dengan Kinerja Terbaik): Lazismu Kota Yogyakarta, Lazismu Mantrijeron, Lazismu Umbulharjo, Lazismu Wirobrajan.

Hadiah dan penghargaan disampaikan Ketua PDM Kota Yogyakarta Drs H Akhid Widi Rahmanto, H Moch Muzani, SSos (Sekretaris), Giyok Sutanta, SH (Bendahara), Wakil Ketua Bidang Tarjih dan Tabligh H Aris Madani, S.Pd.I, Wakil Ketua Bidang Majelis Pelayanan Sosial Drs H Suparto, Wakil Ketua Bidang Majelis Dikdasmen dan Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren H Sigit Haryo Yudanto, SPsi. (Fan)

Sumber https://inilahjogja.com/

Dikawal KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) dan tenaga kesehatan, sebanyak 100 orang anggota dan simpatisan Muhammadiyah dari Kota Yogyakarta mengikuti gowes Jogja-Solo, Ahad (23/10), pukul 06.00 WIB.

Pelepasan dilakukan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, mewakili Pj Walikota Yogyakarta Sumadi di depan Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Jl. Sultan Agung No 14, Yogyakarta. Turut mendampingi Ketua PDM Kota Yogyakarta Akhid Widi Rahmanto.

Yunianto DS berharap melalui kegiatan ini bisa mempererat tali silaturahmi sambil menjaga kebugaran tubuh. “Kali ini terasa sangat istimewa dalam rangka menyongsong muktamar,” kata Yunianto.

Disampaikan Ketua PDM Kota Yogyakarta, kegiatan ini diselenggarakan Tim Gowes Tebal GoWisMu PDM Kota Yogyakarta. “Sebagai salah satu bentuk kegiatan gebyar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan dilaksanakan di Surakarta, Jawa Tengah,” kata Akhid.

Akhid pun berharap pelaksanaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta bisa berjalan dengan baik dan sukses. “Dan juga bermanfaat bagi umat dan Persyarikatan Muhammadiyah,” lanjutnya..

Peserta menggunakan sepeda tipe apapun dan mengenakan jersey “GowisMu Tebal Joglo Mentari”, jersey GowisMu dan jersey event Muhammadiyah lainnya, diwajibkan memakai helm pengaman dan minum serta disarankan menggunakan sarung tangan.

Rombongan terbagi dalam dua kelompok: kecepatan 15-20 km/jam dan kecepatan 20-25 km/jam. Etape 1 PDM Kota Yogyakarta – Lapangan TWC Prambanan dan etape 2 Lapangan TWC Prambanan – Masjid Agung Al Aqsa Klaten. Etape 3 Masjis Al Aqsa Klaten – Terminal Delanggu. Etape 4 Terminal Delanggu – Edutorium UMS.

Dan peserta diberikan kebebasan memilih kelompok sesuai kemampuan. Masing-masing kelompok dipimpin Road Captain (RC) dan Sweeper.

Selama bersepeda, peserta di jalan menggunakan sepeda dengan santun, sportif dan tidak membahayakan pengguna jalan serta dilarang bersepeda secara agresif.

Saat peserta tidak mampu atau kelelahan serta mengalami kerusakan sepeda memberitahu Sweeper untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. (*\asa)

Sumber https://www.mediamu.id/